Agama Butuh Mikir Ngaji Filsafat Pembebasan Islam Asghar Ali Engineer Oleh Dr.Fahruddin Faiz

Agama Butuh Mikir (Ngaji Filsafat Pembebasan Islam) Asghar Ali Engineer Oleh Dr.Fahruddin Faiz – Kalau belajar ilmu kalam sebagian besar kita yo sifatnya kan hafalan. Bahkan ada yang kalau pakai mikir malak dianggap bid’ah, Iman kok pakai mikir?kalau enggak pakai pikiran memahaminya pakai apa?!Agama kan butuh akal kita untuk bisa menangkap visinya misinya tujuannya.

Teologi Pembebasan Islam Asghar Ali Engineer BAG1 Oleh Dr.Fahruddin Faiz | Filsafat Ilmu

Ok.. Bismillah kita mulai sudah setengah sembilan, karena isyanya sekarang agak malam. Yang pertama Kenapa sih teologi? Mbok tasawuf yang lebih dalam. Orang-orang ini bergerak dibidang teologi karena basisnya agama itu yo keimanan. Keberagamaan itu basisnya iman, yang itu kalau difikir jadi teologi. Nah dalam Islam katanya Asror Ali ada sedikit masalah ketika ngomong teologi. Teologi dalam Islam coraknya kebanyakan corak statis, status quo. Hanya dihafalkan tidak mendorong orang untuk kreatif berpikir berprestasi.Itu kelemahan pertama.

Jadi langsung menyindir pokok persoalannya adalah kita ndak dinamis. Keimanan kita keimanan yang statis. Kalau belajar ilmu kalam sebagian besar kita yo sifatnya kan hafalan. Bahkan ada yang kalau pakai mikir malak dianggap bid’ah. Iman kok pakai mikir? kalau enggak pakai pikiran memahaminya pakai apa?!

Agama kan butuh akal kita untuk bisa menangkap visinya misinya tujuannya, cuma kebanyakan dalam dunia islam sifatnya status quo. Dulu ulama merumuskan sifat Allah itu terperinci jadi sekian, sekian sekian.. Terus kita cocok kita hafalkan dan selesai disitu.

Pokoknya kalau sudah yakin bahwa sifat Allah 20 ya sudah, misalnya.. Itu yang dikritik oleh Asghar Ali. Mosok itu tok agama?! rukun Islam adalah percaya pada Allah yang pertama kedua percaya pada malaikat ketiga percaya? lho ia itu bener rukunnya itu, tapi aku terus kalau sudah percaya sudah.Saya percaya Pak! ya.. Kan enggak begitu?! Nah itu kelemahan kita yang pertama.

Terus karena sifatnya statis yo hasilnya melanggengkan status quo, status quo itu termasuk hubungannya dengan kekuasaan, politik maupun kekuasaan agama. Siapa mayoritas status quo teologinya seperti apa ya itu yang dipakai terus.

Saya sering cerita kalau roda itu roda yang nggak muter yang di bawah di bawah terus yang di atas di atas terus arena dak dinamis. Kita orang-orang pinggir ndak punya kuasa apa-apa. Sepintar apapun kita kenapa posisi kita ada di bawah.

Ada elit-elit keagamaan yang punya kuasa memahami agama, akhirnya agama yo selalu versi mereka untuk kepentingan mereka sendiri. Itu yang dikritik oleh Asghar Ali status quo, melanggengkan yang sekarang punya kuasa punya gagasan. Itu penyakit kedua. Ya itu nanti yang oleh Asghar Ali jadi isu Islam kiri.

Kita itu orang-orang kiri, ndak penting kita ada atau ndak ada. beda sama yang kelompok kanan elite, elite-elite politik umaroh atau ulama. Itu orang kanan yang menentukan nasib kita besok kita masuk surga tidak. Kan tergantung mereka, mbok kamu teriak-teriak yang bener kayak saya, tidak..

Harus nunggu fatwanya mereka kamu masuk surga atau tidak. Itu yang disebut status quo oleh Asghar Ali Engineer. Persoalan yang lain dalam ilmu kalam kita, teologi Islam kita adalah temanya selalu metafisik. Jadi yang diomongkan itu barang yang ngak kelihatan.Bukan tidak penting bukan salah, tapi kalau itu terus apalagi hanya itu, baru masalah.

Kita debat habis-habisan, misalnya besok kita di surga kira-kira bisa melihat Allah apa ndak. Ya Itu kan di ilmu kalam dahsyat luar biasa diskusinya. Besok itu yang dibangkitkan jasadnya opo jasad samaroh? ya kita metafisik. Kalian diskusi sepanjang apapun hasilnya paling spekulasi yo kiamatnya belum datang.

Besok kita lihat Allah apa ndak, Ya ndak tahu Wong belum ada yang kesana. Hasilnya akan pasti spekulasi spekulasi. karena spekulasi tidak ada jawaban pasti terus beda-beda, karena beda-beda terus gegeran. Yang pandangan sama jadi mazab tertentu yang berbeda jadi lawan mazhabnya, selalu begitu, coraknya metafisik ndak ada kontribusi konkrit.

Ada yang debat besok kita bisa lihat Allah Itulah yang disebutkan di Alquran, ada yang tidak setuju. Ndak mungkin kita bisa lihat Allah yang namanya lihat pakai mata itu harus ada barang fisiknya. Mata itu yang ndak ada fisiknya ngak ada materinya enggak bisa lihat. Ya ndak! kita tetap bisa lihat tapi ndak pakai mata, lho kalau enggak pakai mata namanya bukan melihat. Dan ramai gegeran disitu.

Sementara rakyatnya miskin rakyatnya ndak adil, ada ketimpangan sosial, ada penindasan, ada ulama yang dieksekusi itu dianggap dunia yang lain. Agama dianggap tidak mengurusi itu, agama yo ngurusi yang di Quran yang di hadits fikih kalam tasawuf. Kalau urusan Pemilu kalau urusan kampanye kalau urusan medsos kalau urusan? jangan bawa-bawa agama, itu problem. Umat Islam akhirnya tidak punya kecerdasan membaca realitas.

Kalau membaca al-quran nya pinter luar biasa membaca hadisnya luar biasa buktinya ada jutaan Tafsir tapi dalam kenyataannya kita sudah hampir delapan abad dijajah sampai hari ini. Itu kan ada problem sosial, kita kalah terus musuh wong siji namanya Donald Trump itu dunia Islam semuanya bingung.

Iya kan Betapa kita banyak Tergantung sekarang pada luar, jadi problemnya itu. Makanya kita butuh semacam teologi yang tidak seperti biasanya.

Terima kasih karena membaca artikel kami yang berjudul Teologi Pembebasan Islam Asghar Ali Engineer Oleh Dr.Fahruddin Faiz BAG1. Bagi temen-temen yang menyukai video seputar kajian islam dan ceramah ustadz, silakan subscribe channel kami. InsyaAllah akan ada update video terbaru setiap hari.

Kami membuat postingan tentang Agama Butuh Mikir (Ngaji Filsafat Pembebasan Islam) Asghar Ali Engineer Oleh Dr.Fahruddin Faiz ini, karena banyak yang mencari informasi tentang ” ngaji filsafat al ghazali, ngaji filsafat ali syariati, ngaji filsafat akal, ngaji filsafat al hallaj, ngaji filsafat al farabi, ngaji filsafat abdul qodir, ngaji filsafat buya hamka, ngaji filsafat bersama fahrudin faiz, batas nalar ngaji filsafat, sunan bonang ngaji filsafat, ngaji filsafat syekh nawawi al bantani, ngaji filsafat junaid al baghdadi, ngaji filsafat hasan basri, ngaji filsafat cahaya, ngaji filsafat cinta fahrudin faiz, ngaji filsafat cinta laila majnun, ” Dan lain sebagainya,

Lihat lainya

Ngaji Filsafat Dr.Fahruddin Faiz Teologi Pembebasan Islam Asghar Ali Engineer. ngaji filsafat, ngaji filsafat fahrudin faiz, ngaji filsafat cinta plato, cinta sejati ngaji filsafat, ngaji filsafat fahrudin faiz cinta, ngaji filsafat fahrudin faiz cinta layla majnun, ngaji filsafat diogenes, dr fahrudin faiz ngaji filsafat sunan kalijaga, dr fahrudin faiz ngaji filsafat syekh siti jenar, ngaji filsafat ki hajar dewantara, ngaji filsafat leonardo da vinci

ngaji filsafat fahrudin,ngaji filsafat, ngaji filsafat fahrudin faiz, ngaji filsafat cinta, ngaji filsafat fahrudin faiz terbaru, ngaji filsafat syekh siti jenar, ngaji filsafat fahruddin faiz, ngaji filsafat mjs channel, ngaji filsafat sunan gunung jati, ngaji filsafat ketenangan hati, ngaji filsafat akhlak,

Mohon maaf juga bila ada kesalahan dalam penulisan, tanda baca, susunan paragraf dan sebagainya. Sekiranya Posingan Agama Butuh Mikir (Ngaji Filsafat Pembebasan Islam) Asghar Ali Engineer Oleh Dr.Fahruddin Faiz ,ini bermanfaat, Silakan berbagi!.

SUMBER KAJIAN :

Ngaji Filsafat Dan Aqidah Islam :
YouTube MJS Channel | Masjid Jendral Sudirman Yogyakarta | Bersama Dr. Fahruddin Faiz | Website : http://mjscolombo.com/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *