Tidak Bermakrifat Apakah Bisa Menjadi Penerang Keluarga

Tidak Bermakrifat Apakah Bisa Menjadi Penerang Keluarga – Apabila dalam suatu keluarga Yang tidak semuanya Memahami Ilmu Hakikat, Apakah nantinya itu Salah satu yang mempelajari ilmu hakikat itu Bisa menjadi penerang keluarga yang Tidak mau mempelajari hakikat Atau nafsi-nafsi.

Syeh Siti Jenar,Kritik, Nasihat Syeh Siti Jenar Yang Relevan Di Jaman Now,Ngaji filsafat fahruddin faiz,ceramah-ustadz.my.id, ngaji tasawuf

Kadang-kadang juga begitu.. Suaminya dulu,istrinya belum Hal itu bisa terjadi bisa saat di dunia bahkan sampai ajalnya menjemput. Itu ada yang tidak mau Ada yang seperti itu. Yang menjadi pertanyaan adalah Tatkala semua keluarga sudah mati semua, ada satu,ada satu yang dia itu sudah tidak hanya mau menerima,akan tetapi juga mau melakukan sampai maqom terakir kemarifatan Allah.

Apakah bisa beliau itu memberi penerang terhadap keluarga? Jawabanya adalah begini pak.. Ketika saat di dunia belum mati dikatakan bisa memberi penerangan di dalam momen-momen waktu,pasti anda sebagai salah satu orang dekat Merasa Kasian, terhadap yang lain yang tidak mau.

Akhirnya anda tadi menjelaskan,Atau ngajak lah minimal,itu pasti. Itu bentuk Penerangan, Tapi ada dua kemungkinan, mau dan tidak mau. Nah,kalau menurut surat Al-baqoroh,mana kala tidak mau Ya anda jangan marah-marah Sebab ayatnya

ا إكْرَاه فِي الدِّين قَدْ تَبَيَّنَ الرُّشْد مِنْ الْغَيّ
(Laa ikraha fiddin)
“Tidak ada paksaan dalam memeluk agama. Sungguh telah jelas antara kebenaran dan kesesatan.” (QS. Al Baqarah: 256).

“لَا إكْرَاه فِي الدِّين” “tidak ada paksaan”.Andaikata semua sudah meninggal,apakah satu ini bisa menerangi? Bisa.. Bisa Lewat dasar إِذَا مَاتَ ابنُ آدم انْقَطَعَ. Tapi, Bukan perkaranya memberi penerangan, menolong itu Anak istri bapak, bukan…! Kalau bahasa hadist kan أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ Anak yang sholeh, kan gitu ya?

إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Apabila manusia mati maka amalnya terputus kecuali karena tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak soleh yang mendoakan orang tuanya.” (HR. Ahmad 9079, Muslim 4310, Abu Daud 2882 dan yang lainnya).

Bahasa anak itu artinya bukan anak dari bapak, bukan.. Bahasa anak itu adalah bahasa hubungan. Hubungan saking dekatnya di sebut anak.. Makanya mantan anak, Ada ngak? Tidak ada…. Tapi kalau mantan istri, Itu ada.. Iya kan? Mantan orang tua,ada tidak? Ngak ada.. Maksudnya anak itu.. Berbicara tentang hubungan yang paling dekat..

Bisa jadi yang tidak mau ikut tadi istri dengan anak dan cucu-cucu, Hanya anda saja. Sebagai ibu atau sebagai bapak? Bisa menolong ini.. Bisa.. Maksudnya anak adalah orang yang dekat itu. Bisa jadi hubungan ini.. Anda yang orang NU kan kadang ada 100 hari, memangil tetangga tahlilan .. Kan gitu ya..? Itu artinya anggota keluarganya ada yang sholeh.

Sholeh itu hati yang sudah makrifat kepada Allah.swt. Di guyur doa oleh mbak jah,mah min.. Nah?Aslinya begitu.. Ternyata salah satu diantara mereka-mereka itu sudah ada yang makrifatullah. Sebab aku yakin, mereka yang sudah makrifat Ketika saat berdoa atau kirim doa Itu hatinya makrifat kepada Allah. Bahasanya doa yang sampai.

Tapi jangan dianggap si anak atau orang itu, Bisa menolong orang-orang ini, bukan.. Tetapi adalah Allah. Nah,bagi si makrifat tadi kan sudah tidak mengangap bukan dirinya, baerti gusti Allah Ya itu yang disebut hak propogatif Allah yang di sebut sifat jaiz, sifat berkehendak. Mestinya menutut undang-undang KUHP ini ahli neraka, Tetapi di putus bebas hakim, siapa yang bisa menyalahkan?,Ngak bisa…

Contoh.. Saya melangar pasal 170 dan 160,Pasal perusakan fasilitas umum,Pasal penghasutan. Ancaman hukuman 11 tahun, Tuntutan jaksa 6 tahun,Putusan hakim 3 tahun, bisa protes?. Protespun paling cuma lewat tulisan. Tapi faktanya ngak bisa merubah Dengan putusan hakim. Tapi jikalau ada sifat jaiznya hakim iaitu Allah, turun… siapa yang bisa protes? siapa yang bisa menggagalkan? padahal hakim yang paling adil iaitu Allah.

Kenapa sih gusti Allah kok menakdirkan Ada maksiat, Katanya di suruh taat kok ada menakdirkan maksiat? Lho jangan hanya memandang Allah dari satu sisi. Kenapa Allah itu melarang Adam itu mendekati buah kuldi, Kan sudah di larang “adam kamu di surga terus” Nah,kenapa kok ada sekenario begitu.. sudah itu kok ada perintah iblis agar menggoda Adam.

Kalau di suruh taat kepada Allah, kenapa kita di beri nafsu? Sebab dengan nafsu itu akhirnya membawa kesenangan dunia merusak aturan Allah. Ini ada apa sih, skenario apasih Gusti Allah ini? Kadang-kadangkan lucu begitu ya? Tunggu dulu.. Kalau memandang semuanya kepada Allah jangan hanya satu sisi,Harus memandang sisi lainnya.

kalau berjalan jangan hanya kaki kanan saja, ya harus pakai kaki kiri juga, Supaya anda ini pandai-pandai bersukur kepada Allah Ingat! Ada ahli maksiat masuk surga? Kisah pelajur yang menberi minum anak anjing yang kehausan,Terus masuk surga.. Ingat ngak?.

Ada ulama justru malah masuk neraka gara-gara punya peliaharan burung, lupa tidak di beri makan. Sibuk mencari saweran pas ngaji Berharap amplop ” nanti di kasih berapa?” berangkat terus.. Sibuk dengan hal begitu,Akhirnya burungnya mati tidak di urus,Mati.. Akhirnya masuk neraka.. Nah,ingat ngak?.

Bearti kesimpulanya, Sifat jaiz itu hanya Allah, Tatkala itu turun tidak ada satupun yang bisa mengkanter Atau memprotes atau membatalkan putusan Allah. Jadi bisa seseorang itu memberi penerangan terhadap keluarganya, Dengan catatan yang satu tadi, iaitu benar-benar makrifat kepada ALLAH.

Di sunting oleh : ceramah-ustadz.my.id

SUMBER KAJIAN Ponpes Jaya Baru Pengasuh Gus mukhlason rosyid. Bimbingan tauhid menuju hakikat makrifat. Alamat: Jl. Perjuangan, Glonggongan, Sumbertebu, Kec. Bangsal, Mojokerto, Jawa Timur 61381, Indonesia | WEB : https://ponpesjayabaru.com/

TAG : Kami membuat video ini karena mungkin ada yang mencari informasi tentang” #CeramahUstadzMyId,#fahruddinfaiz,#ngajifilsafat,#otomologi,CERAMAH USTADZ,CERAMAH USTADZ TERBARU,OTOMOLOGI,FAHRUDDIN FAIZ,USTADZ FAHRUDDIN FAIZ,DR.FAHRUDDIN FAIZ,Dr. Fahruddin Faiz,NGAJI FILSAFAT,NGAJI FILSAFAT TERBARU,FAHRUDDIN FAIZ TERBARU,NGAJI FILSAFAT FAHRUDDIN FAIZ,MJS Channel,BERGRTAR DI SEBUT NAMA ALLAH,FAHRUDDIN FAIZ NGAJI FILSAFAT RASA TASAWUF“Smoga ada hikmah yang bisa di petik. | URL PENDEK : https://bit.ly/3y3uOHH

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *