Setelah mengerti akan hal itu beliau pun mengutus seseorang untuk pergi ke Yaman guna membeli 40 budak untuk memerdekakan.
Selain kemampuan menyerupai makhluklainnya, jin yang mampu memindahkan sesuatu dalam waktu yang singkat.
Hal itu seperti yang diceritakan dalam Al-Qur’an pada masa Nabi Sulaiman bahwa Ifrit yang termasuk salah satu jin sanggup untuk memindahkan singgasana Ratu Bilqis sebelum Nabi Sulaiman berdiri dari tempat duduknya.
Meskipun jin itu berbeda dalam hal asal penciptaannya, tetapi dia juga makhluk Allah subhanahu wata’ala yang tujuan dari penciptaannya sama dengan tujuan penciptaan manusia.
Allah menciptakan manusia dan jin yaitu tidak lain supaya beribadah kepada Allah. Hal itu sesuai dengan firman Allah subhanahu wata’ala dalam Surat Adz-Dzariyat ayat 56:
“Dan tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali hanya untuk menyembah-Ku”
Terkait keberadaan bangsa jin, KH Ahmad Bahauddin Nursalim pernah mendapat wasiat dari ayahnya, Kiai Nursalim bahwa jangan sekali-kali memimpin jin.
Sebab, sebaik-baik jin dia memiliki sifat mencurangi. Hal itu dibuktikan dengan kisah Nabi Sulaiman yang dicurangi jin lalu diabadikan dalam Al-Quran.
وَٱتَّبَعُوا۟ مَا تَتْلُوا۟ ٱلشَّيَٰطِينُ عَلَىٰ مُلْكِ سُلَيْمَٰنَ ۖ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَٰنُ وَلَٰكِنَّ ٱلشَّيَٰطِينَ كَفَرُوا۟ يُعَلِّمُونَ ٱلنَّاسَ ٱلسِّحْرَ وَمَآ أُنزِلَ عَلَى ٱلْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَٰرُوتَ وَمَٰرُوتَ ۚ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّىٰ يَقُولَآ إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ ۖ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِۦ بَيْنَ ٱلْمَرْءِ وَزَوْجِهِۦ ۚ وَمَا هُم بِضَآرِّينَ بِهِۦ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ ٱللَّهِ ۚ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنفَعُهُمْ ۚ وَلَقَدْ عَلِمُوا۟ لَمَنِ ٱشْتَرَىٰهُ مَا لَهُۥ فِى ٱلْءَاخِرَةِ مِنْ خَلَٰقٍ ۚ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا۟ بِهِۦٓ أَنفُسَهُمْ ۚ لَوْ كَانُوا۟ يَعْلَمُونَ
Gus Baha, demikian biasa disapa, dalam sebuah kesempatan pengajian pernah mengisahkan dirinya sering dimakmumi bangsa jin. Bukannya bangga dengan kemampuannya, justru kelebihan itu membuat ahli tafsir asal Rembang, Jawa Tengah, ini dibuat repot.
“Kiai-kiai berpesan ‘kamu alimlah kalau punya khodim jin itu jangan,” ujar Gus Baha menyampaikan pesan para kiai.