Niru Nabi Muhammad

Niru nabi, Hai nabi itu sejak beliau mengemban risalah sudah melakukan perjuangan pembebasan yang dilawan kelompok aristokrat di Mekah. orang-orang ini sebenarnya enggak terlalu keberatan kalau cuma sahadat itu tidak masalah. Mereka takut konsekuensinya kuatir kehilangan kekuasaan” kalau aku sahadat dan Muhammad nabinya dan berarti nanti kita takluk dibawa Muhammad, opo-opo diatur rugi aku selama ini mereka berkuasa,Jaman nabi..

Ceramah ustadz ngaji filsafat dr.fahruddin faiz Niru Nabi Muhammad. Ngaji filsafat terbaru Ustadz Fahruddin Faiz terbaru

Contohnya banyak itu catatan-catatan nya di Asghar Ali Engineer, revolusi nabi membela orang-orang tertindas pada zamannya.contohnya yang pertama Bagaimana nabi menekankan literasi,pentingnya membaca pentingnya menulis pada masyarakat Arab saat itu.

Makanya sampai kalau ada tawanan perang di kasih opsi diantara opsinya adalah mengajar kalau mau ngajar ya bisa dibebaskan. Nah itu berarti apa? membebaskan mustad’afin jalan paling awal yo belajar ilmunya ditambah. Semakin tinggi ilmu seseorang semakin dia menyadari dirinya semakin dia bisa terbebaskan.

Banyak upaya-upaya nabi yang mengomong tentang utamanya ilmu Bagaimana nyari ilmu itu wajib, nyari ilmu sampai ke negeri Cina, macam-macam ini menunjukkan nabi ingin bikin revolusi intelektual. Biar masyarakat itu belajar semakin tinggi ilmu mu semakin kamu bisa membebaskan diri.

Karena semakin kita tidak tahu apa-apa semakin kita tidak terbelenggu oleh ketidaktahuan kita. Ada teori dari Nurcholish Madjid namanya teori teori. Teori Eichler, itu oleh Allah kita disuruh menaklukkan alam semesta.

Cara untuk bisa menaklukkan itu ya dengan ilmu, dan semakin orang pintar semakin tauhidnya tinggi. Kenapa? semakin dia pinter semakin ngerti rahasianya semakin tahu kekuasaannya Allah. Semakin dia ndak pinter semakin dia dibelenggu oleh ketidaktahuannya.

Kenapa nenek moyang zaman dulu ada yang sampai menyembah pohon sampai ngasih sajen ke laut? Karena belum ngerti teorinya bagaimana menaklukkan laut belum ngerti teorinya menghadapi angin besar Pohon tumbang. Maka terus karena takut terus disembah. Kan sampai ada yang nyembah Totem Totem kadang ada yang binatang ada yang sampai “Wow ini dan danyangnya nesu iki mesti” Kenapa? ndak ngerti ilmunya.

Kalau kamu ngerti ilmunya bisa menaklukkan, kalau bisa menaklukkan kamu nggak perlu terbelenggu lagi, disitu pentingnya ilmu. Makanya nabi proyek revolusinya yang pertama pinter lah.

Okey ya? dan enggak usah bilang “Pak saya itu kok nggak pinter-pinter pak, yo wis sinau lho pak wis” itu berarti belajarnya kurang itu aja. Kalau ada yang merasa nggak pinter, sinau mu kurang “sudah lho pak saya” bearti caranya salah. Cara belajar itu ya harus dipelajari.

Kamu lebih mantep belajar itu seperti apa? ada orang yang cirinya dia baca sendiri kalau mendengarkan enggak enggak terlalu fokus ndak bisa paham. Ada yang mendengarkan dia harus dengar, ada yang sambil diperagakan atau sambil ngapain Ndak bisa ngaruh belajar khusus. Harus kamu pelajari dirimu seperti apa.

Bikin strategi sendiri ndak usah tanya saya, kan banyak orang tanya “Pak gimana caranya belajar?” yo tanya o dirimu sendiri. Nanti kalau tak kasih rumus ku mungkin beda sama kamu. Coba ditelusuri kamu itu bisa belajar masuknya Gampang itu yang kayak gimana.

“Pak saya itu tipenya auditori jadi bisanya mendengarkan, kalau baca sendiri ngantuk” Oh ya sudah kamu dengerin itu gunanya ngaji ini. Kalau kamu ndak tipe auditori mendengarkan kayak gini ngak akan telaten. Ngak telaten itu “kesuwen bocanya nggak jelas ilustrasinya Ke mana-mana moco dewe langsung to the point” bearti kamu tipe pembaca sendiri. Ngajinya mesti ngak kerasan.

Berarti yang bisa kerasan lama disini itu alternatifnya dia tipe pembelajar mendengar atau ada yang di incer di sana. Oke pokoknya tujuan lain diluar sinau mungkin golek kopi opo piye. Jadi telusuri sendiri caramu belajar karena itu jalan revolusi yang pertama. Melakukan revolusi ndak mungkin kita Blank, tidak punya data, ndak punya wawasan, ndak ada gunanya, yang pertama harus refleksi dulu baru aksi. Untuk refleksi kita betuh ilmu, maka Nabi sangat menekankan ilmu pengetahuan.

Revolusi nabi yang kedua apa? menyatukan suku-suku. Ini proyek berat yang luar biasa bagi nabi. Karena orang Arab itu ngerti sendiri, begitu nabi meninggal sudah gegeran sendiri siapa yang ganti nabi dan pecah milih suku-suku.

Makanya bolak-balik nabi ngomong umat. Umat itu peleburan dari banyak suku, umat Islam itu berarti bukan NU bukan Muhammadiyah dia bukan suku A suku B kelompok A kelompok B. Kalau kita cara berfikirnya masih begitu berarti revolusinya nabi ndak sukses. Justru nabi ingin kita egaliter, semua sama semua umatnya nabi.

Kemudian nabi juga menyarankan orang dagang, Berniaga. ya kan? yang hari ini orang ribut enterpreneurship kemandirian wiraswasta. Sejak lama Nabi menyarankan itu nabi enggak pernah menyarankan kamu daftar PNS. Jadi yang rebutan jadi PNS itu Bid’ah. Berarti kalau dagang ada contohnya,nabi..

Jadi menghargai kemandirian ekonomi, ndak suka sahabat yang minta-minta. Bahkan nabi daripada minta-minta mending kamu ambil kapak jual kayu nyari kayu, jual kayu itu lebih mulia. Suatu ketika Nabi Lihat sahabatnya lihat tangannya kasar “tangan Kok bisa kasar kayak gini kenapa? kerja nabi ini saya kerjo macul saya kerja macah-mecah kayu, ya gini tangannya Ahli Surga, potongannya ahli surga kasar gitu. Kenapa? kemandirian ekonomi lebih disukai nabi, itu Revolusi juga..

Kalau kita hendak mandiri ekonomi Jangan mimpi pembebasan. Kita akan disetir oleh yang menopang ekonomi kita. Sama kayak kamu kok balik-balik hutang sama temen mu, kamu ndak bebas di hadapan temenmu yang sering kamu utangi. Kamu ndak bisa nolak kalo dimintai tolong, Kenapa? sering ngutangi.

Terus nabi juga menghargai perempuan, pasti. Nanti ada penjelasa khususnya revolusi yang dilakukan nabi untuk menaikkan harkat nya perempuan. Kemudian nabi juga menginisiasi sistem yang sekarang dikenal sebagai demokrasi hidup bersama musyawarah. Nabi itu mau perang musyawarah, mau melakukan apa-apa musyawarah, membangun musyawarah.

Itu budaya demokrasi pertama dalam sejarah. Padahal kalau nabi mau, nabi ngomong apa aja nggak ada yang berani bantah paling gruneng kalau nggak cocok. Tapi dikasih kesempatan untuk bersuara kadang-kadang nabi yang ngakoni kalau “oh ya lebih benar kamu” dibantah Umar beberapa kali ternyata Umar lebih benar atau Abu Bakar lebih benar.

Pada waktu satu ketika nabi yang melihat sahabat yang nanam kurma itu, nabi komentar tentang gimana caranya biar berbuah, terus diingatkan nabi “ngak gitu nabi caranya kurma ngak bisa kayak gitu” terus nabi bilang Nabi ngak ngomong “Lho kamu kok berani nyalah-nyalahin nabi” kan ngak gitu, aku nabi lho mbok salah ke piye” kan nabi tidak begitu.

Nyari orang kayak gini sekarang susah, kalau kalau sudah di depan statusnya dia itu biasanya.. Nabi sendiri yang bilang La sayyidunni jangan sayyid-sayyid kan aku itu menunjukkan kerendah hatian beliau, meskipun ngak harus kamu maknai letterlek literal.

Jadi itu untuk dunia politik, kalau untuk dunia keadilan kesejahteraan ya contohnya banyak zakat shodaqoh dan lain-lain lah ceritanya banyak urusan sumbang menyumbang sedekah dan seterusnya. Itu revolusi mustafin…

SUMBER KAJIAN :

Ngaji Filsafat Dan Aqidah Islam :
YouTube MJS Channel | Masjid Jendral Sudirman Yogyakarta | Bersama Dr. Fahruddin Faiz | Website : http://mjscolombo.com/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *