Ada mesjid yang kelihatannya sepi jamaahnya ya sedikit tapi kadang-kadang diridhoi Allah, kenapa? karena masjid itu enggak menjadi problem sosial bagi komunitasnya. Saya beri contoh masjid ramai tentu baik.Ngak perlu saya ceritakan ya, mesjid ramai ya mesti baik. Masjid yang banyak jamaahnya tentu baik,Itu ngak usah di bicarakan.
Tapi ada beberapa masjid yang sepi tapi Allah itu suka-suka. Kenapa? karena lembaga agama itu enggak boleh mengganggu sistem sosial.jadi kita tidak pernah tau cara berpikir nabi.Yaitu banyak kan sahabat habis sholat dhuhur badiyah di mesjid qobliah Di mesjid. Apa kata nabi?
لَا تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ قُبُورًا
Cung kalau baik jangan di habiskan di mesjid, rumahmu bagikan juga kebaikan. Rumah kamu jangan jadikan kuburan.Jadi salat sunat nya di masjid badiyahnya di masjid, pulang-pulang “mah makanya di mana” terus marah-marah karena kurang disediakan makanan.
kan lucu kan, di masjid qobliah badiyah pulang-pulang tanya apa, makanan.. tersinggung lagi kalau belum disediakan. Akhirnya anak-anak kita yang kecil kenangan melihat bapaknya apa? bapak itu orang yang kalau dari mesjid tanya makanan dan marah kalau tidak kesampaian.
Coba kalau kamu datang dari masjid sholat,kenangan anak kamu apa?Bapak itu orang yang kalau datang dari pergi sholat. Sehingga kenangan anak-anak kita itu melihat kita sholat sujud di rumah. Sehingga nabi membahasakan apa? jangan jadikan rumah kamu sebagai kuburan,Kasih jatah sholat.
Sehingga ulama banyak mengatakan jamaah itu paling baik untuk jamaah fardhu.Untuk sholat sunah beberapa malah sebaiknya di rumah.Sehingga saya ini sebagai kiyai ya sering binggung, bingungnya kadang ada orang terlalu over acting ingin masjidnya ramai sehat, yang satu enggak.. Saya ini sering di pamiti. saya akhirnya binggung..
Bingungnya ya barokahnya ngalim itu bingung,kalau ngak ngalim malah ngak binggung,Karena asal ya sudah… Kaliyan saya kasih tau ya, nabi pernah bersabda itu
وَجُعِلَتْ لِىَ الأَرْضُ مَسْجِدًا
Semua tanah Allah itu hakikatnya masjid. Apalagi ini rumah kita. Anak kita biar menyaksikan saat kita sujud, saat kita baca quran,saat kita ngaji.. Kalau semua ini di masjid kemudian anda di rumah taunya makanan menuntut ngopi. Kenangan di keluarga kita kurang baik, makanya nabi membahasakan apa?
لَا تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ قُبُورًا
jangan jadikan rumah kalian sebagai kuburan. Apalagi ada pepatah lagi “Al-Ummu madrasatul ula” Ibu adalah madrasah pertama. Coba kalau kita ngajari anak quran di rumah, ya tentu masjid tetep ada kegiatan tapi jangan sampai mematikan rumah.
Sehingga kita sebagai ulama ada masjid ramai ya seneng ada masjid setengah ramai ya ngak apa-apa. Asal efeknya menyebar ketengah masyarakat. Jadi ramainya masjid ya baik, tidak ramai kalau ibadah dirumah-rumah juga baik. Maka dulu jaman nabi musa istilahnya malah Jadikan rumah kamu sebagai kiblat.Sebagai tempat ibadah.
Coba kenangannya nabi itu kalau sholat malam itu di rumah apa di masjid?Dirumah.. Sehingga aisyah punya kenangan sampai.. Sehingga kakinya nabi bengkak Dan nabi alami saja. Kamu kira nabi kayak anak-anak sekarang kan ngaya ada ruang sholat,Ternyata hanya di pasang sajadah sama tasbih ngak pernah di pakai.Kalau nabi ngak..
Yang di pakai sayyidah aisyah itu ya tempat sholat, sehingga kata aisyah Nabi itu sholat di tempat tidur saya. Kalau nabi sedang berdiri kakiku tak selonjorkan Kalau sedang sujud kakiku tak ingkretkan.Ya di tempat sayyidah aisyah tidur itu nabi sholat.Pas berdiri kan berdirinya nabi lama, Aisyah selonjor Pas nabi mau sujud, kakinya di ingkretkan.
Segampang itu nabi.Akhirnya apa? kenanganya Aisyah sebagai istri itu doa-doa tahajud.. doa-doa.. Coba kalau nabi tahajudnya di masjid, sayyidah Aisyah ngak punya kenangan doa doa tahajud. Sehingga kita harus ikuti nabi, kalau mengikuti teori ya sholat itu ibadah. sebaiknya ibadah ya di sholat ibadah.
Ngak begitu cara pandang. Kata nabi.. Semua buminya Allah adalah saksi kita ketika ketemu Allah.Semakin saksi itu banyak,maka semakin baik. Maka kalau sholat sunah itu kesunahanya pindah-pindah tempat.
Tapi jangan terlalu.. Habis di sini terus pakai mobil kesana.. Ya kalau pas di perempatan ada orang cantik ngak jadi di terusin malah. Tapi ini saya mau cerita ya.. Jadi diantara mengkaji quran itu mengkaji cara Allah membuat khitob.dan yang kunci semua adalah Allah dzat yang otoritatif Pengendali dari semua. Maka kalau me-sifati Allah ya tetap
یَغۡفِرُ لِمَنۡ یَّشَآءُ وَ یُعَذِّبُ مَنۡ یَّشَآءُ ؕ
Jangan pernah mengambil otoritasnya Allah SWT. Sekian..
SUMBER KAJIAN Ngaji Gus Baha : Youtube OFFICIAL LP3IA | Pesantren Tahfidzul Qur’an LP3iA asuhan K.H. Ahmad Baha’udin bin K.H. Noer Salim. Alamat desa Narukan kecamatan Kragan kabupaten Rembang