مَنْ عَرَفَ نَفْسَهُ فَقَدْ عَرَفَ رَبَّهُ Barang siapa kenal dan tahu dirinya itu siapa, maka betul-betul dia akan tahu Tuhannya. Maksudnya adalah hidup yang ada pada diri si manusia tadi hidup yang ada pada diri kita sebagai manusia, itu hidupnya siapa?
Kalau kita tahu bahwasanya ini bukan hidup kita sebagai manusia dengan dasar sifat hakikat nya manusia adalah al-maut,mati. Lawan katanya mati sifat adalah hidup. Dan ini menjadi sifat hakikat nya Allah. Al hayat hidup, berarti yang memiliki hidup itu bukan manusia tetapi اللهُ عَزَّ وَ جَلَّى. Siapa yang tahu terhadap dirinya bahwasanya hidup ini bukan hidupnya manusia semata-mata. Akan tetapi, ini hidupnya Allah
maka ia jelas مَنْ عَرَفَ نَفْسَهُ فَقَدْ عَرَفَ رَبَّهُ. Bahasa kenal dan tahu akan Tuhannya adalah secara otomatis di dalam hati akan muncul tajjali Allah secara mutlak. Dan ini tempatnya tidak diakal tapi di hati.Tentang hidup, olehnya membaca mengenal mengetahui itu bukan dengan akal tapi dengan hati. Badan siapa yang hatinya akan tahu, bahwasanya hidup ini adalah hidupnya Allah, maka secara otomatis yang terjadi pada hati Saudara, tajalli mutlak terhadap Allah. Oleh didupi Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Tetapi justru yang muncul Ma’rifat Allah hati ini. Apa? menetapkan semua yang ada pada dirinya Hidup itu adalah Allah. Inilah maksud dari barang siapa yang tahu mengenal jati dirinya maka dia akan tahu betul-betul terhadap Tuhannya.
Bapak ibu hadirin jamaah Rohimakumullah.Seyogyanya manusia itu tidak hanya duduk manis di dalam takhalli. Sebab apa? jikalau tetap duduk manis di takhalli, manusia tidak akan pernah keluar dari kejahatan nafsu. Tidak akan pernah menjadi hamba Allah budak Allah. Dia senantiasa menjadi budaknya hawa nafsu. Ingat..! Dajjal akan mempengaruhi hati kamu supaya hati kamu tetap patuh taat terhadap nya. Itu maksudnya adalah nafsu.
Video Siapa Yang Kenal Dirinya Akan Kenal Tuhannya – Bimbingan Makrifat Gus Mukhlason
NB : Sentuh untuk memutar video. Pada browser tertentu di butuhkan dua kali sentuh agar button play muncul
Semua manusia dihinggapi hatinya dengan nafsu, tapi tidak semua manusia itu menjadi budaknya hawa nafsu. Itulah yang kami maksud اِنَّ لِلْمُتَّقِيْنَۙ. Mereka hanya yang bertakwa yang عِندَ رَبِّهِمْ terhadap Tuhannya جَنَّٰتِ ٱلنَّعِيمِ, kedamaian di dalam hati. Karena apa? tidak keluar kehambaanya. Inilah bapak ibu saudara saudaraku dimanapun anda berada, Jangan pernah…
Ingat.. Kalau masih takhalli pada hakekatnya saudara adalah budaknya hawa nafsu. Cuman saja, tidak merasa kalau saudara sebenarnya memusuhi Allah dan orang-orang yang beriman terhadapnya. Dan itu saudara tidak akan pernah mengerti Kalau itu merugikan saudara sendiri.
Oke, sedikit., apa yang kami sampaikan mudah-mudahan betul-betul menjadikan satu perubahan dalam hati Saudara untuk melakukan apapun. Dan yang nomor dua, mudah-mudahan sedikit apa yang kami sampaikan akan merubah karakter berbahaya sekali. Ingat.. Sesungguhnya Allah tidak melihat status dhohiriyah ini. karena tadi allah hanya melihat وَٱللَّهُ يَعْلَمُ مَا فِى قُلُوبِكُمْ apa yang terjadi pada di dalam hati. Apakah hati ini menjadi budaknya hawa nafsu atau menjadi budaknya Allah swt.