Sikap Dasar Seorang Muslim | Sami’na Wa Atho’na – Mamusia itu bodoh, kalau ada riwayat matahari keluar dari barat, bagaimana caranya kok matahri keluar dari barat Lho meskipun sekarang matahari keluar dari timur pun anda ngak tau caranya blok goblok Ya sama.. Sekarang hewan bicara. Bagaimana caranya?Lho meskipun hewan sekarang teriak-teriak ala hewan ya kamu tetap ngak tau caranya
Sama tidak taunya kok protes Orang itu pada banyak gaya saja Bagaimana caranya hewan kok bisa bicara bahasa arab..? Lho meskipun sekarang hewan teriak-teriak apa kamu tau caranya membuat hewan teriak-teriak Lihat kah kalian? sama tidak melihat kan?Kalau sama tidak melihat tinggal menyaksikan إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ zaman hewan normal ngak bisa bicara kamu juga tidak bisa membuat, yang bisa bicara kamu juga tidak bisa membuat.
yang bisa bicara kamu juga tidak bisa membuat tu karena gobloknya orang apa karena kafirnya orang Ya goblok campur kafir.. Nah kita ini alhamdulillah masih pinter Iyaitu karena Sami’na Wa Atho’na Allah beri tau kita nanti binatang bisa bicara “ya gusti saya percaya” Nanti kamu masuk neraka ” iya kami percaya’ pokok nya Sami’na Wa Atho’na Siapa tau dari barokahnya percaya itu Allah haru kalian di masukkan surga.
Tapi kalau kamu “Ah yang bener?”Dikasih tau ngak percaya, langsung neraka kamu..Pokoknya Sami’na Wa Atho’na.. Harus begitu.. Sebab dulu shohabat itu ada fitoh terus menurut shohabat tidak rasional terus protes
لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَإِنْ تُبْدُوا مَا فِي أَنْفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللَّهُ
Dosa itu walaupun tidak di omongkan tapi sudah ada niyat di hati itu sudah di hisab. Akhirnya shohabat protes” ya rasulullah kita ini di suruh perang biasa di suruh jihat biasa Tapi kalau ayat ini berat sekali.. Masok baru terbesit di hati saja sudah ada hisab Terus nabi bersaba ‘pokoknya Sami’na Wa Atho’na” Meskipun kamu ngak faham yang penting ‘ Sami’na Wa Atho’na”
Akhirnya terus itu
سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ
Sesudah pada nurut bilang سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا Allah memberi keringanan لَا يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا Sekarang saya tanya, kira-kira masuk neraka itu kamu kuat apa ngak? Tidak mampu anda.. Semestinya allah itu tidak akan menempatkan hambanya di tempat yang hambanya tidak kuat.
Makanya سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا saja Allah itu sudah tau kalau kita itu tidak mampu masuk neraka. Ya tidak mampu menjalankan perintahnya yang berat-berat Tapi gara-gara kamu protes “ini ngak rasional gusti ” nah ini yang membuat dia tersinggung.Tuhan kok kamu protes..
Jadi misalnya saya perintahkan “kin,mushola ini angkat”Terus rukin bilang gini “wah ini ngak rasional gus, mushola kok di suruh ngangkat”Bearti mbantah.Lho aku perlunya cuma ingin lihat si rukin nurut kok.. pokoknya di angkat Nah, nanti kalau rukin sudah ngangkat “ya aku sudah tau kalau kamu ngak bisa ngangkat”Yang aku mau cuma lihat kamu itu nurut”
Jadi kadang tuhan memerintahkan itu cuma mau lihat nurut. Ngak penting kamu kuat apa tidak.. kayak sholatmu itu apa sudah beneran bener. Kamu sholat itu nyembah tuhan apa kepingin masuk surga? coba saya tanya. kamu nyembah tuhan apa kepengen masuk surga? masuk surga.. Bearti ngak nyembah tuhan kan? kompensasi kan? Cari kompensasi kayak BLT itu kan?Katanya nyembah tuhan,nyembah tuhan kok kepingin surga.
Pokoknya di suruh sholat ya sholat. Entah di terima apa ngak faham apa tidak pokoknya di suruh sholat ya sholat. Ngak usah bilang macam-macam. Makanya itu bilang فَيَغْفِرُ لِمَنْ
يَشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ
Pokok nya imam كُلٌّ آمَنَ dan seterusnya terus .. Blah,blah,blah… وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا Pokoknya yang penting sudah سَمِعْنَا وَأَطَعْنَ غُفْرَانَكَ Pokoknya minta ampun kalau salah Yang penting sudah سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا tapi kalau salah ya maafkan Pokoknya asal di perintah ” iya gusti tapi kalau salah di ampuni lho” gitu saja..
Terus Akhirnya tuhan haru terus di batalkan.. لَا يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا Jadi kalau kita سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا allah itu sebenarnya tau kita itu tidak mampu. Masuk neraka itu kita tidak mampu. Tidak kuat.. Lah barokahnya tidak kuat itu insyaallah di kasihani tuhan
رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦ
Janganlah kita di kasih beban yang kita ngak kuat. Printahnya Allah kamu jalankan semua ya tidak mampu. Kamu masuk neraka juga tidak mampu Makanya di suruh berdoa itu. Ya itu filsafatnya kita ngaji ya seperti itu. Sekarang yang ngaji seperti itu di sebut bidah,Yang tidak tau maknanya di buat kegiatan. Itu sebenarnya filsafat ngaji yang luar biasa.
SUMBER KAJIAN Ngaji Gus Baha : Youtube OFFICIAL LP3IA | Pesantren Tahfidzul Qur’an LP3iA asuhan K.H. Ahmad Baha’udin bin K.H. Noer Salim. Alamat desa Narukan kecamatan Kragan kabupaten Rembang